Ibu Luh Putu Oka Purwaningsih percaya bahwa kita sebaiknya tidak berharap akan mendapatkan teman yang sempurna, karena sesungguhnya kesempurnaan itu tergantung pada cara kita memahami teman serta melengkapi segala kelebihan juga kekurangan mereka.

Di Combiphar, beliau berteman baik dengan banyak perempuan hebat. Mereka adalah Ibu Mia, Ibu Ayu Apti, Ibu Ayu Mirah, dan Ibu Indah. Setiap momen-momen kebersamaan mereka, mereka menyadari bahwa mungkin tidak selamanya mereka akan berada dalam satu lingkungan kerja yang sama.

Kini, dua orang di antara mereka sudah lulus dari Combiphar, tetapi pertemanan mereka tentunya tetap hangat.

Luh Putu Oka Purwaningsih, Commerce – Denpasar

Pernahkah kamu menulis surat untuk dirimu sendiri yang berada di masa depan? Ada banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan, lho. 

Bagi Ibu Laras, menulis surat untuk diri sendiri dapat menjadi pengingat akan keinginan atau cita-cita dalam hidup. Dalam surat untuk dirinya sendiri di masa depan yang ditulis baru-baru ini, beliau menuliskan beberapa hal yang penting bagi diri beliau.

Apa saja contohnya?

1. Ibadah, pendalaman ilmu agama, dan sedekah
2. Hubungan dengan anggota keluarga
3. Kompetensi diri sebagai seorang profesional dalam pekerjaan
4. Gaya hidup sehat, terutama olahraga rutin
5. Persiapan kegiatan pasca pensiun

Seorang wirausahawan ternama asal Amerika Serikat bernama Jim Rohn pernah mengatakan bahwa kita harus menjaga tubuh kita dengan sebaik-baiknya, karena tubuh kita adalah satu-satunya tempat atau wadah yang kita hidupi. Maka dari itu, jagalah kesehatanmu dengan konsisten, agar deretan keinginanmu bisa tercapai.

Gabriella Sri Larashati, Commerce – Surabaya

Apabila ditanya mengenai hubungan kemenangan dan kesehatan, Bapak Denny Kalangi pasti akan mengatakan bahwa kita harus berjuang untuk mendapatkan kemenangan terlebih dahulu sebelum meraih kesehatan.

Seperti apa contohnya?

Bapak Denny biasa bersepeda ke kantor. Dalam perjalanan, beliau harus menaklukkan berbagai jalan yang berliku, mendaki, belum lagi lalu lintas pagi hari. Pada sore hari, beliau juga harus berusaha menaklukkan jalanan untuk bisa tiba di rumah dengan selamat dan sehat.

Nah, ketika berhasil tiba di rumah dan menaklukkan segala hal di dalam perjalanan berangkat ke kantor dan pulang ke rumah, maka itu artinya beliau telah mendapatkan kemenangan dengan kesehatan tubuh sebagai bonusnya, karena bersepeda membuat beliau tetap bugar.

Denny Kalangi, Finance Operations – Padalarang

Apa yang menjadi sumber semangatmu?

Bagi Bapak Awang Adi Pradono, putranya adalah sumber semangatnya. Percaya atau tidak, segala lelah dan penat beliau akibat pekerjaan atau bahkan kemacetan jalanan langsung sirna setiap kali bertemu putranya sepulang kerja.

Sebagai seorang ayah, beliau sangat berbahagia melihat putranya sangat berselera melahap semua jenis makanan, tidak seperti beberapa bayi yang malah cenderung malas makan. Kini putranya tengah belajar duduk dan merangkak yang membuat beliau kerap merindukan putranya saat sedang bekerja.

Awang Adi Pradono, Quality Control – Wonogiri

Bapak Ary Ryan Gana bukan yang pertama menikah di dalam keluarganya dan lingkaran pertemanannya, tetapi bukan juga yang terakhir menikah di dalam kedua lingkungan tersebut. Namun, pernikahan beliau merupakan momen kemenangan beliau yang mengawali momen-momen kemenangan lainnya.

Mengapa?

Selama mempersiapkan pernikahan, beliau mendorong diri untuk disiplin menjalankan gaya hidup sehat agar berada dalam kondisi prima pada hari H. Alhasil, kondisi beliau yang prima pada hari H menandakan keberhasilan beliau dalam disiplin menjalankan gaya hidup sehat.

Ary Ryan Gana, Manufacturing – Padalarang

Setiap peristiwa pasti memiliki hikmah, termasuk peristiwa yang tidak menyenangkan, karena kadang hikmah terbesar justru datang dari sana.

Pada tahun 2016, Bapak Agus Riyanto mendapatkan pelajaran yang berharga mengenai pentingnya menjaga kesehatan yang berawal dari hal sangat sederhana: tidak sarapan sebelum berkegiatan seharian. Alhasil, beliau jatuh sakit hingga didiagnosis gejala tipes oleh dokter dan diharuskan beristirahat total selama seminggu.

Melupakan sarapan memang terlihat sangat sederhana, tetapi sarapan juga merupakan usaha menjaga kesehatan. Jangan sampai lalai menjaga kesehatanmu, ya!

Agus Riyanto, Manufacturing – Padalarang

Adik ipar saya yang bernama Kulsum, ia ditinggal ayahnya yang meninggal dunia sejak dia duduk di sekolah dasar. Seusai SMA, Kulsum bingung karena ingin melanjutkan kuliah namun ibunya tak bisa membiayainya. Akhirnya, saya dan istri menanggung biaya kuliah meski finansial kami belum sepenuhnya aman, tapi itulah tanggung jawab saya sebagai kakak untuk mendukung masa depannya.

Hari wisuda Kulsum adalah hari yang kami tunggu-tunggu. Sebuah kebanggaan tak terhingga untuk saya dan istri, melihat momen tersebut akhirnya tiba.

Sutisna Dwipayana, Account Executive – Cirebon

Mereka bukan hanya sekedar rekan kerjaku

Mereka bukan hanya sekedar kenalanku

Tapi mereka adalah keluargaku

Satu ladang dalam mencari nafkah

Satu hati dalam memegang prinsip perusahaan

Serta satu nasib dalam sepenanggungan

Nurharyadi Supardi, Relationship Executive – Makassar

“Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum.” menurut M.A.W Brouwer, seorang psikolog asal Belanda sekaligus pengajar di Universitas Padjajaran dan Universitas Parahyangan. 

Saya sependapat dengan beliau, buktinya orang-orang Bandung karasep dan geulis pisan, sampai-sampai Bandung dijuluki Kota Kembang, hehehe.

Di kota inilah saya dipertemukan dengan rekan-rekan kerja yang karasep, gareulis, someah, dan bageur pisan. Tiga tahun bergabung dalam tim Trade cabang Bandung tentunya bukan masa yang singkat. Banyak duka yang kami lewati bersama, tetapi suka yang kami lewati lebih banyak lagi. Bersama tim ini, saya tidak hanya berkembang sebagai seorang profesional, karena tim ini turut memberikan ruang bagi saya untuk berkembang sebagai seorang individu. Masih segar dalam ingatan saya, Bapak Deni Aruman Purnama yang pernah memberikan selembar kertas kosong dalam sebuah rapat. “Coba tulis harapan-harapan atau keinginan-keinginan yang kamu mau capai dengan bekerja di sini ya.” demikian instruksi pendek dari Bapak Deni. Saya ingat mengisi kertas tersebut dengan lima harapan sebelum akhirnya mengumpulkannya kepada Bapak Deni meski kepala saya penuh dengan tanda tanya. 

Anehnya, saya kini telah berhasil mencapai empat dari lima harapan yang saya tulis saat itu!

Kini saya mengerti, saat itu Bapak Deni mengajarkan kami mengenai kekuatan doa. Menuangkan apa yang selama ini hanya tersimpan di dalam hati ke dalam bentuk tulisan agar terbaca dan terserap pikiran yang kemudian mendorong diri berlari menggapainya.

Hatur nuhun, Bapak Deni dan keluarga tim Trade Bandung yang sangat luar biasa: Eva Damayanti, Arbaaweni, Fajar Yanuardi, Hasbi Ramadhan, dan Erik Rico Firmansyah.

Hatur nuhun pisan, Bapak Ega Ganjar Rahayu, mentor yang selalu memberikan dukungan penuh dalam situasi apapun. 

Saya siap mewujudkan satu harapan lagi. Satu harapan lagi.

Dindin Nurdiana Sulaeman (Abib), Commerce – Bandung

Siapa sangka bekerja di Combiphar bisa bertemu rekan kerja yang bisa menjadi panutan dengan nama seperti klub bola Italia?

Bagi Ibu Novita, Bapak Lasiya adalah sosok panutan. Dua kali terpilih sebagai karyawan terbaik Combiphar adalah bukti nyata kinerja Bapak Lasiya. Dari Bapak Lasiya jugalah Ibu Novita mengenal semangat kerja sama, kekeluargaan, dan melayani dengan tulus yang telah mengakar dalam budaya Combiphar. 

Keduanya memiliki banyak kesamaan, di antaranya sama-sama berasal dari Klaten dan memiliki dua anak. Selain itu, keduanya juga sama-sama menggemari seni. Bapak Lasiya adalah penyuka seni tari, sedangkan Ibu Novita penyuka seni bela diri.

Kini, Ibu Novita berkomitmen untuk meneruskan semangat kerja sama, kekeluargaan, dan melayani dengan tulus sebagaimana Bapak Lasiya mengajarkannya dulu.

Novita Diah Permatasari, Human Capital – Jakarta